Minggu, 30 April 2017

Contoh Kasus Efek Positif Dan Negatif pada Game

01.41 Posted by Bima prasetya adi pratama , No comments


Nama  :  Bima Prasetya Adi Pratama
Kelas   :  3IA20
Npm    :   52414176




Contoh Kasus Efek Negatif dari Game
Remaja Rusia tewas akibat bermain game 22 hari tanpa henti
Rustam (17thn) Seorang remaja asal Rusia kecanduan bermain game tanpa henti kecuali untuk makan dan tidur. Namun, dalam satu setengah tahun terakhir, Rustam setidakna telah bermain selama 2000 jam. Jadwal harian Rustam rata-rata memainkan game selama 6,5 jam. Dan kecanduan itu semakin meningkat hingga dia bermain nyaris tanpa henti selama 22 hari yang berujung kematiannya. Penyebab kematian Rustam dikarenakan pembekuan darah yan terjadi pada orang yang mengalami patah tulang.

Contoh Kasus Efek Positif dari Game
Remaja Indonesia mendapatkan banyak uang dan 1 buah tablet dari sebuah permainan game
Ada seorang anak yang bermain game dinasty warrior dari game tersebut dia bisa mengambil efek positif sepeerti dia bisa menhasilkan uang dari game tersebut, cara nya yaitu dia bisa bermain dalahm champion pada game tersebut dan pada suatu hari ia memenangkan champion nya itu lalu dia mendapatkan uang sebesar 10 juta rupiah dan 1 buah tablet.

interaksi Fisik dalam Teknologi Game

01.41 Posted by Bima prasetya adi pratama , No comments


Nama  :  Bima Prasetya Adi Pratama
Kelas   :  3IA20
Npm    :   52414176

Game. Pasti sudah tidak asing lagi mendengarnya, game merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Yang dapat dillakukan sendiri maupun bersama-sama. Ternyata game juga memiliki beberapa efek fisik positif maupun negative.

Efek Fisik dalam Game

Efek Fisik Negatif
1.      Berkurangnya Sosialisasi

Hal ini dapat terjadi ketika seseorang sangat menikmati kesendirian dengan game yang ia sukai, sehingga game tersebut membuat kecanduan karena dalam game dituntut untuk melakukan banyak hal agar tidak tertinggal dengan orang lain, dengan tuntutan itu biasanya seseorang akan lebih menyita waktunya dengan bermain game, dan akibatnya berkurangnya komunikasi dengan orang lain yang membuat berkurangnya sosialisasi.

2.      Sulit Berkonsentrasi dalam hal lain

Seseorang yang kecanduan game membuat mereka susah berkonsenterasi dalam hal lain seperti pelajaran. Hal ini disebabkan fikirannyya selalu ingin bermain game dan ingin selalu memainkan game yang aia senangi. Hal ini tentu berdampak buruk bagi orang tersebut, kecanduan game pun memiliki tahap yang bervariasi. Kurangnya perhatian dari keluarga membuat seseorang lebih gampang terjun dan menikmati bermain game.

3.      Sulit Berekspresi dan Berinteraksi

Dengan terbiasa berinteraksi satu arah yaitu depan monitor saja, membuat anak sulit berinteraksi dan akan menemukan kesulitan untuk mengekspresikan diri sendiri, dengan otak anak yang terkenal sangat lincah, aktif, dan penuh ekplorasi sedikit demi sedikit akan tumpul bila kehidupannya hanya dalam satu ruangan saja karena interaksi sosial juga meningkatkan kepintaran anak.

4.      Lupa Segala Hal 


           Terkadang anak tidak tahu dampak kekurangan makan, minum, dan kekurangan olahraga dapat menyebabkan badan mudah terkena penyakit tetapi bisa saja orang tersebut doyan makan, tetap saja kurangnya aktivitas yang dilakukan tubuh berdampak kurang bugar di masa depannya karena kurang lancarnya metabolisme tubuh. Radiasi yang dipancarkan monitor juga dapat merusak mata dan juga saraf, hal ini terbukti sering ditemui pemain games yang sering menggunakan kacamata.



Efek Fisik Positif

1.      Lebih Berkonsentrasi

Karena dalam dunia game menemukan hal baru, anak dapat secara tidak langsung mengkondisikan dirinya untuk mengetahui keadaan sekitar, dan beberapa game menuntut untuk berkonsentrasi, artinya anak dapat berkonsentrasi pada satu hal yang menurut dia menarik. Bermain game sekitar 20 menit sebelum belajar dapat memancing konsentrasi dalam belajar.

2.      Berkembangnya Kemampuan

Dilakukan penelitian di Amerika Serikat, New York bahwa anak yang sudah mengetahui strategi dalam game dapat meningkatkan daya kemampuan berkembang dalam Matematika, pemecahan masalah, dan kemampuan membaca terlebih lagi bila game yang biasa dimainkan berbahasa inggris.

3.      Mengalihkan Perhatian

Bagi anak yang mengalami perawatan seperti kemoterapi dapat mengalihkan rasa sakit dengan bermain game, tensi darahpun dapat menurun. Dengan tuntutan tangan yang lihai dalam bermain game dapat melancarkan tangan agar tetap lincah terutama bila anak tersebut sedang mengalami cedera tangan.




Collision Detection

Algoritma collision detection adalah proses pengecekan apakah beberapa buah objek spasial saling bertumpuk atau tidak. Jika ternyata ada paling sedikit dua buah objek yang bertumpuk, maka kedua objek tersebut dikatakan saling bertumpukkan. Pada ruang spasial dua dimensi.Objek yang bertumpuk berarti objek spasialnya beririsan (Nugraha, 2013).

Algoritma untuk mendeteksi Collision (tabrakan) sangat dibutuhkan untuk program game. Pada Blender Telah terdapat fasilitas untuk menambahkan Colllision. Dalam Script Game Maling VS Polisi, terdapat point berbentuk $ yang harus dikumpulkan untuk memenangkan game, pada objek $ diberikan Collision, agar pada saat Maling (Player) menyentuh $ maka $ akan menghilang dan suara akan diputar, kemudian $ akan terkumpul dan game akan menang jika $ sudah mencapai 20.

Sumber : http://maryadiirvan.blogspot.sg/2016/06/interaksi-fisik-dalam-teknologi-game.html

Sabtu, 22 April 2017

Arsitektur Game Engine

10.20 Posted by Bima prasetya adi pratama , No comments


Nama  :  Bima Prasetya Adi Pratama
Kelas   :  3IA20
Npm    :   52414176

BAB 4

Arsitektur Game Engine
     Game engine adalah sebuah sistem perangkat lunak (software) yang dirancang untuk pembuatan dan pengembangan video game. Game engine memberikan kemudahan dalam menciptakan konsep sebuah game yang akan di buat. Mulai dari sistem rendering, physics, arsitektur, suara, scripting, A.I, dan bahkan sistem networking.
     Tujuan digunakannya game engine adalah untuk mempermudah pembuatan bagianbagian tertentu dalam game, membagibagi pengembangan game menjadi modulmodul tertentu, dan memudahkan kolaborasi antar pihak.
1.   Sejarah Game Engine
     Sebelum adanya Game Engine, permainan yang biasanya ditulis sebagai entitas tunggal: game untuk Atari 2600, misalnya, harus dirancang secara down-top untuk memanfaatkan hardware layar tampilan yang disebut kernel oleh pengembang retro.
     Generasi pertama dari mesin grafis pihak ketiga atau renderers (dan pelopor untuk apa yang sekarang kita kenal sebagai mesin) didominasi oleh tiga pemain; BRender dari Argonaut Software, Renderware dari Kriteria Software Limited dan RenderMorphics ‘Realitas Lab. Istilah “Game Engine (Mesin Permainan)” muncul pada pertengahan 1990an, terutama dalam kaitannya dengan game 3D seperti penembak orang pertama (FPS). Kemudian permainan, seperti Quake III Arena dan 1998 Epic’s Unreal Games dirancang dengan pendekatan ini dalam pikiran, dengan mesin dan konten dikembangkan secara terpisah.
     Game Engine modern adalah salah satu aplikasi yang paling kompleks yang ditulis, sering menampilkan puluhan sistem berinteraksi untuk memastikan pengalaman pengguna yang terkendali. Evolusi terus mesin permainan telah menciptakan sebuah pemisahan yang kuat antara rendering, scripting, karya seni, dan desain level.
     Threading penting karena sistem multicore modern (misalnya Cell) dan tuntutan meningkat pada realisme. Threading melibatkan rendering, streaming, audio, dan fisika. Permainan Balapan yang biasanya berada di garis depan threading dengan physics machine berjalan di sebuah thread terpisah jauh sebelum subsistem inti lainnya dipindahkan, sebagian karena rendering dan tugas terkait perlu update hanya pada 3060 Hz. Sebagai contoh, di PlayStation 3, fisika berlari di Need For Speed pada 100 Hz versus Forza Motorsport 2 pada 360 Hz.
     Meskipun istilah ini pertama kali digunakan pada 1990an, ada sistem sebelumnya beberapa tahun 1980an yang juga dianggap Game Engine, seperti Sierra’s Adventure Game Interpreter (AGI) dan SCI, LucasArts SCUMM dan Freescape. Tidak seperti kebanyakan Game Engine modern, Game Engine ini tidak pernah digunakan dalam produk pihak ketiga (kecuali untuk sistem SCUMM yang dilisensikan dan digunakan oleh humongous Entertainment).
2. Tipetipe Game Engine
Game memiliki berbagai macam jenis dan ditujukan untuk berbagai kemampuan pemrograman. Berikut ini adalah beberapa tipe dari game engine.
  • Roll YourGame Engine
Game engine tipe ini lebih disukai karena selain gratis, game engine ini juga memperbolehkan para developer lebih fleksibel dalam mengitegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Namun kelemahan dari tipe game engine ini banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya.
  • MostlyReadyGame Engine
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programmer. Semuanya termasuk conth GUI, phisycs, libraries models, texture dan lainlain. Banyak dari mereka yang sudah benarbenar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benarbenar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak banyak terjadi error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game enginenya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja gamenya. Dengan hal ini dapat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.
  • PointandClick Engine
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tetapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis gamegame mereka secepatnya.
3. Elemen pada Game Engine
Seperti halnya perangkat lunak lainnya, pada geme engine juga terdapat beberapa elemen diantaranya :
  • Tools / Data
Dalam pengembangan game, dibutuhkan data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.
  • System
System adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system ini adalah satusatunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer, configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.
  • Console
Dengan menambahkan console, kita dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan.
  • Support
Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumusrumus matematika yang biasa digunakan seperti : vector, matrix, memory manager, file loader merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.
  • Renderer / Engine Core
Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.
  • Game Interface
Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
  • The Game
Merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga user dapat mengembangkan game tersebut sesuai dengan yang diinginkan.

Contoh game yang menggunakan game engine
1.Bad Piggies
Bad piggies merupakan Salah satu Game paling Funny untuk dimainkan, Game ini dirilis pertama kali pada tahun 2012 lalu oleh raksasa developer game asal findlandia bernama ROVIO.
badpiggie
tapi siapa sangka game yang memiliki kerumitan sangat tinggi ini ternyata dibuat menggunakan Game Engine Bernama UNITY.
2.Dread Out
game dreadout merupakan game yang boleh dibilang sebagai salah satu game karya anak bangsa paling mendunia, kita tidak bisa menyangkalnya lagi karena game satu ini pernah diriview oleh youtubers kelas dunia bernama piwdiepie dan mendapat respon positif di toko game steam. Game dreadout pertama kali dirilis pada mei 2014 lalu oleh developer game bernama Digital Happiness, Dan game ini dibuat menggunakan engine game UNITY
3.Temple Run 2
Salah satu game mobile terbaik yang dibuat menggunakan game engine UNITY, game ini dirilis pertama kali pada January 2013 dan dikembangkan oleh developer game asal amerika bernama imangi studios
4. Dead Trigger 2
deadtrigger2
Game fps bergenre horror yang dirilis khusus perangkat mobile android,ios dan windows phone pada tahun 2013 lalu dan dikembangkan oleh developer game bernama Madfinger Games ternyata dibuat menggunakan game engine UNITY
5.Angry Birds 2
Tepat tahun 2015 lalu rovio kembali mempercayakan UNITY sebagai game engine dari game angry birds 2 yang dirilis pada tahun 2015 lalu.

DAFTAR PUSTAKA
Mokodaser, Wilsen Grivin. Game Engine.
http://mylinggih.com/game/6-game-terbaik-dibuat-menggunakan-unity/