Privasi web atau Web Privacy disini erat kaitannya dengan
masalah keamanan. User atau yang biasa kita sebut dengan pemakai pada umumnya
pengen aktivitas atau kegiatan yang dilakuinnya itu ga diketahuin sama orang
lain, termasuk administrator dari web tersebut. Sementara itu, untuk menjaga
keamanan dan tingkat performance dari sistem yang dikelolanya, administrator
ini pastinya harus mengetahui apa yang dilakukan oleh pemakai sistemnya.
Kita ambil contoh dari media pada pertengahan 2013, situs
Wikileaks memposting dokumen rahasia AS. Tidak sampai disitu, beberapa negara
lain termasuk Indonesia masuk ke dalam situs itu. Sanggahan pun muncul dari
pihak Indonesia yang mengaku bahwa kabar dari Wikileaks itu bohong. Benar atau
tidaknya situs Wikileaks ini tidak dapat dipercaya sepenuhnya, tergantung
masing masing pembaca.
Bagaimanapun wikileaks melakukan pelanggaran mengenai Hak
Privasi, tidak hanya membocorkan privasi/rahasia pihak tertentu, tapi sudah
membawa-bawa berbagai negara.
Adanya kasus ini menjadi pertanyaan, karena hal ini dapat dianggap melanggar privacy dari pemakai yang bersangkutan karena informasi yang didapat bisa saja dari dalam sistem yang dapat dipercaya. Penggunaan cookie di sistem WWW untuk tracking pembaca (pengguna) juga dapat di-abuse sehingga sebuah situs dapat memantau kegiatan seorang pengguna, kemana dia pergi, apa saja yang dia beli, dan seterusnya. Hal ini sangat nyata dan bisa dibilang melanggat privasi. Masalahnya, sistem web merupakan sistem yang connectionless sehingga dibutuhkan cookie untuk mengingat-ingat pengguna tersebut.
Adanya kasus ini menjadi pertanyaan, karena hal ini dapat dianggap melanggar privacy dari pemakai yang bersangkutan karena informasi yang didapat bisa saja dari dalam sistem yang dapat dipercaya. Penggunaan cookie di sistem WWW untuk tracking pembaca (pengguna) juga dapat di-abuse sehingga sebuah situs dapat memantau kegiatan seorang pengguna, kemana dia pergi, apa saja yang dia beli, dan seterusnya. Hal ini sangat nyata dan bisa dibilang melanggat privasi. Masalahnya, sistem web merupakan sistem yang connectionless sehingga dibutuhkan cookie untuk mengingat-ingat pengguna tersebut.
Salah satu topik yang sering berhubungan dengan privacy adalah
penggunaan “key escrow” atau “key-recovery system”, dimana pemerintah dapat
membuka data yang sudah terenkripsi dengan kunci khusus. Masyarakat umumnya
tidak setuju dengan penggunaan key-recovery system ini, seperti diungkapkan
dalam survey IEEE Computer [20]: “77% of members agree that key-recovery
systems make it too easy for government to access encrypted data without
permission.” Menurut hasil penelitian Marlien dalam jurnalnya yang berjudul
PENGARUH REPUTASI, PRIVASI, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPERCAYAAN (TRUST) PENGGUNA
INTERNET DI SEMARANG DALAM SISTEM E-COMMERCE, bahwa untuk bertransaksi di dunia
maya atau e-commerce faktor utama adalah keamanan dalam penyalahagunaan data
oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab. Oleh karena itu software
keamanan data harus selalu terupdate. Reputasi dan privasi menjadi pertimbangan
dalam transaksi on-line karena referensi teman, rating dari penjual, tanggapan
penjual, dan juga forum diskusi yang biasanya menjadi pertimbangan seseorang
menggunakan layanan e-commerce akan menimbulkan kepercayaan (trust) pengguna
internet
Sumber :
Rahardjo,
Budi. September 2002. "Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet".
Versi
5.1, http://mirror.unej.ac.id/iso/dokumen/ikc/budirahardjo-keamanan.pdf,
03 April 2016
0 komentar:
Posting Komentar