Kamis, 07 April 2016

Privasi Web

23.55 Posted by Bima prasetya adi pratama No comments
Privasi web atau Web Privacy disini erat kaitannya dengan masalah keamanan. User atau yang biasa kita sebut dengan pemakai pada umumnya pengen aktivitas atau kegiatan yang dilakuinnya itu ga diketahuin sama orang lain, termasuk administrator dari web tersebut. Sementara itu, untuk menjaga keamanan dan tingkat performance dari sistem yang dikelolanya, administrator ini pastinya harus mengetahui apa yang dilakukan oleh pemakai sistemnya. 
Kita ambil contoh dari media pada pertengahan 2013, situs Wikileaks memposting dokumen rahasia AS. Tidak sampai disitu, beberapa negara lain termasuk Indonesia masuk ke dalam situs itu. Sanggahan pun muncul dari pihak Indonesia yang mengaku bahwa kabar dari Wikileaks itu bohong. Benar atau tidaknya situs Wikileaks ini tidak dapat dipercaya sepenuhnya, tergantung masing masing pembaca.
Bagaimanapun wikileaks melakukan pelanggaran mengenai Hak Privasi, tidak hanya membocorkan privasi/rahasia pihak tertentu, tapi sudah membawa-bawa berbagai negara.
Adanya kasus ini menjadi pertanyaan, karena hal ini dapat dianggap melanggar privacy dari pemakai yang bersangkutan karena informasi yang didapat bisa saja dari dalam sistem yang dapat dipercaya. Penggunaan cookie di sistem WWW untuk tracking pembaca (pengguna) juga dapat di-abuse sehingga sebuah situs dapat memantau kegiatan seorang pengguna, kemana dia pergi, apa saja yang dia beli, dan seterusnya. Hal ini sangat nyata dan bisa dibilang melanggat privasi. Masalahnya, sistem web merupakan sistem yang connectionless sehingga dibutuhkan cookie untuk mengingat-ingat pengguna tersebut.
Salah satu topik yang sering berhubungan dengan privacy adalah penggunaan “key escrow” atau “key-recovery system”, dimana pemerintah dapat membuka data yang sudah terenkripsi dengan kunci khusus. Masyarakat umumnya tidak setuju dengan penggunaan key-recovery system ini, seperti diungkapkan dalam survey IEEE Computer [20]: “77% of members agree that key-recovery systems make it too easy for government to access encrypted data without permission.” Menurut hasil penelitian Marlien dalam jurnalnya yang berjudul PENGARUH REPUTASI, PRIVASI, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPERCAYAAN (TRUST) PENGGUNA INTERNET DI SEMARANG DALAM SISTEM E-COMMERCE, bahwa untuk bertransaksi di dunia maya atau e-commerce faktor utama adalah keamanan dalam penyalahagunaan data oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab. Oleh karena itu software keamanan data harus selalu terupdate. Reputasi dan privasi menjadi pertimbangan dalam transaksi on-line karena referensi teman, rating dari penjual, tanggapan penjual, dan juga forum diskusi yang biasanya menjadi pertimbangan seseorang menggunakan layanan e-commerce akan menimbulkan kepercayaan (trust) pengguna internet
Sumber :

Rahardjo, Budi. September 2002. "Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet". Versi 5.1, http://mirror.unej.ac.id/iso/dokumen/ikc/budirahardjo-keamanan.pdf, 03 April 2016

0 komentar:

Posting Komentar